Halaman
Bab 6
Kelistrikan
131
Kelistrikan
BAB 6
A. Listrik Statis
B. Listrik Dinamis
C. Rangkaian Listrik
D. Sumber Arus Listrik
E. Daya dan Energi Listrik
132
IPA SMP
Kelas IX
Listrik Statis
Peta Konsep
Peta Konsep Listrik Statis
merupakan kumpulan
Muatan di dalam bahan
jenisnya dapat diketahui menggunakan
Elektroskop
Muatan Positif
Muatan Negatif
Medan Listrik
dikenal
menghasilkan
menghasilkan
menimbulkan
Gaya Coulumb
q
A
q
B
r
2
F=
Bab 6
Kelistrikan
133
Peta Konsep Listrik Dinamis
Peta Konsep
Listrik Dinamis
merupakan aliran
Elektron
menghasilkan
Arus Listrik
Hukum Ohm
V=I.R
Gaya Gerak Listrik
Konduktor dengan hambatan
disebabkan adanya
hubungan ketiganya
dapat di susun secara
Paralel
1/Rr = 1/R1+1/R2+..
Seri
Rr=R1+R2+......
didalam
dinyatakan oleh
134
IPA SMP
Kelas IX
Kelistrikan
Sumber: Dok. Penulis
Pada saat hujan turun, pernahkah kamu melihat petir? Petir adalah peristiwa alam yang
sangat berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan cahaya yang
diikuti dengan suara dahsyat di udara. Apabila seseorang tersambar petir, maka tubuh orang
tersebut akan terbakar. Akibat berbahayanya petir, maka gedung-gedung bertingkat yang
cukup tinggi dilengkapi dengan penangkal petir. Apa yang menyebabkan terjadinya petir?
Mengapa tubuh orang yang tersambar petir terbakar? Mengapa gedung-gedung bertingkat
yang tinggi dilengkapi dengan penangkal petir?
Petir merupakan gejala alam yang timbul karena berkumpulnya sejumlah besar elek-
tron yang disebut listrik statis. Kita akan mempelajari dan mendiskusikan bagaimana cara
memperoleh listrik statis secara sederhana dan cara pengosongannya sebagaimana petir dan
manfaat penangkal petir.
1. Buatlah potongan-potongan kecil kertas
t i s u
atau kertas tipis di atas mejamu.
2. Gosokkan sebuah sisir plastik atau
penggaris plastik pada rambutmu
untuk memberikan muatan listrik.
3. Dekatkan sisir itu pada potongan kertas
tisu. Catat pengamatanmu terhadap
perilaku kertas tisu tersebut.
Dapatkah kamu menggerakkan suatu benda tanpa harus
menyentuhnya?
Sifat Zat
Kegiatan Penyelidikan
Dalam buku catatanmu, tulis satu paragraf yang me-
maparkan bagaimana sisir itu mempengaruhi kertas tisu
pada langkah 3 di atas. Cobalah lakukan langkah yang sama
dengan menggunakan benda lain, selain sisir, rambut, atau
kertas tisu.
BAB
6
Bab 6
Kelistrikan
135
Mengapa pada kegiatan penyelidikan dengan sisir
dan kertas tisu yang telah kamu lakukan di atas, kamu
mengamati potongan kertas tisu itu tertarik dan menempel
pada sisir. Apa yang menyebabkan potongan kertas tisu itu
menempel pada sisir?
Pada saat kamu menyisir rambut kering, rambutmu
tertarik oleh sisir (
Gambar 6.1
). Mengapa rambut menem-
pel di sisir? Hal ini dijelaskan dalam
Gambar 6.2
. Seperti
ditunjukkan pada
Gambar 6.2a
, pada mulanya rambut dan
sisir bersifat netral. Suatu atom bersifat netral, karena jumlah
proton dan elektron sama. Pada saat kamu menggosokkan
sisir pada rambutmu, sejumlah atom di dalam rambutmu
terganggu, sejumlah elektron di dalam rambutmu terlepas
dan berpindah ke sisirmu. Akibatnya, sisirmu memperoleh
tambahan elektron, dan sisirmu itu tidak lagi netral, tetapi
memiliki
muatan negatif.
Rambutmu kehilangan elektron,
sehingga rambutmu itu
bermuatan positif
(
Gambar 6.2b
).
Peristiwa ini merupakan contoh mendapatkan listrik statis
dengan cara menggosok.
Listrik statis
adalah berkumpul-
nya muatan listrik pada suatu benda. Pikirkan contoh-contoh
lain tentang listrik statis.
Listrik Statis
Sebelum menyisir, rambut
Gambar 6.1
Pada saat kamu menyisir rambut kering, rambutmu tertarik oleh sisir.
Kata Kunci IPA
Listrik statis
Muatan positif
Muatan negatif
Elektroskop
Sumber: Dok. Penulis
Gambar 6.2a
A
sisir
(a)
proton
elektron
(b)
Setelah menyisir, elektron
berpindah dari rambut ke
sisir.
Gambar 6.2b
136
IPA SMP
Kelas IX
Memberi muatan listrik dengan cara
menggosok
Apa yang Kamu Butuhkan
1 buah sisir, kertas tisu, rambut
Apa yang kamu lakukan?
1. Letakkan potongan-potongan kertas tisu di atas meja.
2. Gosoklah sebuah sisir dengan rambutmu, dekatkan sisir tersebut pada kertas tisu. Tuliskan
apa yang kamu amati.
3. Biarkan kertas tisu itu menempel pada sisir selama beberapa detik. Tulis apa yang kamu
amati setelah beberapa detik berlalu.
Analisis
1. Jenis muatan apakah yang dimiliki sisir dan rambut tersebut sebelum saling
digosokkan?
2. Jenis muatan apakah yang dimiliki sisir dan rambut setelah saling digosokkan?
3. Pada saat sisir tersebut didekatkan pada tisu, mengapa tisu ini tertarik oleh sisir?
4. Setelah beberapa saat tisu itu menempel pada sisir, mengapa tisu itu lepas lagi?
Sekarang Jawablah!
1. Bagaimana kamu membuat elektron pindah dari satu benda menuju benda lain dalam
kegiatan ini?
2. Apa yang terjadi pada suatu benda yang tidak bermuatan listrik, jika benda itu
mendapatkan atau kehilangan elektron?
Kegiatan 6.1
Bab 6
Kelistrikan
137
Pengosongan Muatan Listrik
Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan
listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini
disebut pengosongan listrik statis. Petir merupakan
salah satu contoh proses pengosongan. Pengosongan itu
ditunjukkan oleh sambaran petir pada
Gambar 6.3.
Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan
bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda
bermuatan ke benda lain. Perpindahan muatan listrik
statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan
atau pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim
juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering
dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah.
Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi
sangat besar sehingga menimbulkan suara dahsyat
yang kita sebut petir. Proses terjadinya petir dijelaskan
dalam
Gambar 6.4a, 6.4b, dan 6.4c.
Bacalah keterangan
ketiga gambar tersebut.
Gambar 6.3
Petir adalah contoh loncatan muatan
listrik statis yang besar
138
IPA SMP
Kelas IX
Awan netral Awan dengan
Terjadi
muatan terpisah
sambaran petir
Gambar 6.4
Proses terjadinya petir
Sebelum terjadi
petir, muatan
listrik terbentuk
di dalam awan
ketika butiran-
butiran air saling
menggosok satu
sama lain.
Kemudian terjadi
pemisahan muatan
di dalam awan.
Bagian bawah awan
menjadi bermuatan
lebih negatif, menye-
babkan muatan-
muatan positif ter-
induksi ke permuka-
an tanah .
T
erjadi sambaran
petir dari awan ke
tanah ketika muatan
negatif (elektron)
meloncat dari awan
bagian bawah ke
titik tertinggi di atas
tanah yang bermuatan
positif.
(a)
Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas
atap rumah bertingkat atau di atas bangunan tinggi, dan
dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam. Penang-
kal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut
dari kerusakan oleh energi listrik yang besar di dalam petir.
Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan aman, me-
lalui pentanahan, agar arus listrik petir mengalir masuk ke
dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain.
Pernahkah kamu melihat bangunan tinggi yang dilengkapi
dengan penangkal petir seperti
Gambar 6.5.
Penangkal petir
itu merupakan contoh pengosongan muatan listrik statis
yang tidak menimbulkan kerusakan.
Pengosongan
tanpa Menimbulkan Kerusakan
Gambar 6.5
Pada saat terjadi petir, pengoson-
gan listrik statis dari bagian bawah
awan yang bermuatan ke Bumi akan
melewati batang penangkal petir
ini. Muatan listrik akan mengalir ke
bawah dengan aman melalui kabel
logam tersebut, dan masuk ke dalam
tanah.
Bab 6
Kelistrikan
139
Elektroskop
Elektroskop
adalah suatu piranti yang dapat diguna-
kan untuk mendeteksi muatan. Sebagaimana diperlihatkan
Gambar 6.6,
di dalam sebuah peti kaca terdapat dua buah
daun elektroskop yang dapat bergerak (kadang-kadang
yang dapat bergerak hanya satu daun saja), biasanya dibuat
dari emas. Daun-daun elektroskop ini dihubungkan ke
sebuah bola logam yang berada di luar peti kaca melalui
suatu konduktor yang terisolasi dari peti. Apabila benda
yang bermuatan positif didekatkan ke bola logam, maka
pemisahan muatan terjadi melalui induksi, elektron-elek-
tron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun elek-
troskop bermuatan positif dan saling menolak (
Gambar
6.7a
)
.
Proses demikian disebut memuati dengan cara
in-
duksi.
Sedangkan, jika bola dimuati dengan cara konduksi,
maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop
memperoleh muatan positif karena ditinggalkan elektron-
elektron yang bergerak menuju benda bermuatan positif
tersebut, sebagaimana ditunjukkan oleh
Gambar 6.7b.
Pada setiap kasus, makin besar muatan, maka makin lebar
pemisahan daun-daun elektroskop.
Perlu dicatat bahwa dengan cara ini, kamu tidak
dapat menentukan tanda muatan, karena dalam setiap
kasus, kedua daun elektroskop saling menolak satu
dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop
dapat digunakan untuk menentukan “tanda muatan”
jika pertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan
cara konduksi, misalnya elektroskop bermuatan negatif,
sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 6.8a.
Jika benda
bermuatan negatif didekatkan, sebagaimana ditunjukkan
pada
Gambar 6.8b,
maka
lebih banyak elektron diinduksi
untuk bergerak ke bawah menuju daun-daun elektroskop
sehingga kedua daun ini terpisah lebih lebar. Di sisi lain,
jika muatan positif didekatkan, maka elektron-elektron akan
diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih
negatif dan jarak pisah kedua daun ini menjadi berkurang
(menjadi lebih sempit), seperti pada
Gambar 6.8c.
Gambar 6.7
Elektroskop dimuati (a) dengan cara induksi,
(b) dengan cara konduksi.
Sumber: Jatmiko, 2004
Gambar 6.6
Elektroskop
Gambar 6.8
Elektroskop yang pertama-tama dimuati
dapat digunakan untuk menentukan tanda
dari suatu muatan yang diberikan.
140
IPA SMP
Kelas IX
Saling Pengaruh antara Benda-benda Bermuatan Lis-
trik
Apakah yang menyebabkan benda-benda bermuatan
listrik positif atau negatif?
Sebelum kamu menggosok sisir dengan rambut pada
Kegiatan 6.1
di atas muatan listrik sisir itu netral. Atom-
atom sisir tersebut memiliki jumlah proton dan elektron
yang sama. Pada saat kamu menggosok sisir tersebut dengan
rambut, gosokan itu menyebabkan elektron-elektron pindah
dari rambut ke sisir. Dengan membuat lebih banyak elektron
terkumpul pada sisir, kamu memberikan muatan listrik
negatif pada sisir tersebut. Sisir itu bermuatan negatif, dan
rambut tersebut bermuatan positif.
Benda-benda seperti sisir tersebut mendapatkan tam-
bahan elektron, sedangkan rambut kehilangan elektron.
Kita mengatakan kedua benda itu dimuati dengan listrik
statis
.
Dengan kata lain,
listrik statis
adalah terkumpulnya
muatan-muatan listrik pada suatu benda.
Jadi, benda-benda memperoleh muatan listrik statis
akibat kontak atau persentuhan satu sama lain, seperti
pada saat kamu menggosok sisir dengan kain atau rambut.
Benda-benda bermuatan sejenis akan tolak menolak (
Gam-
bar 6.9a)
, sedangkan benda-benda yang bermuatan tidak
sejenis akan tarik menarik (
Gambar 6.9b
). Dengan kata lain
ada gaya yang bekerja antara dua atau lebih benda yang
bermuatan.
(a) Kedua penggaris
plastik bermuatan
saling menolak
(b) Batang dan penggaris
plastik bermuatan sal-
ing menarik
Gambar 6.9
Intreakski kelistrikan antara benda sejenis
dan tidak sejenis
Bab 6
Kelistrikan
141
Hukum Coulomb
Kamu telah melihat bahwa muatan tak
sejenis tarik menarik dan muatan sejenis
tolak menolak. Besar gaya ini bergantung
pada besar muatan dan jarak antara muatan
tersebut. Pada tahun 1785 seorang ahli
fi
sika
bangsa Perancis yang bernama Charles Cou-
lomb (1736-1806) telah menyelidiki hubungan
antara besaran-besaran tersebut di atas. Jenis
peralatan yang digunakan oleh Coulomb tam-
pak pada
Gambar 6.10
. Batang yang diisolasi
dengan bola-bola konduktor kecil A dan A’,
digantungkan melalui kawat tipis. Bola yang
sama yaitu B, ditempatkan di dekat bola A. Ke-
tika bola A dan bola B bersama-sama disentuh
dengan benda yang bermuatan, maka muatan
menyebar ke kedua bola (bola A dan B) secara
merata. Karena kedua bola A dan B memiliki
ukuran yang sama, maka kedua bola tersebut
menerima muatan dengan jumlah yang sama.
Simbol untuk muatan adalah q. Oleh karena
itu, besarnya muatan pada bola-bola A dan
B dapat disimbolkan dengan notasi q
A
dan
q
B.
Coulomb menemukan bagaimana gaya
antara kedua bola yang bermuatan, A dan B
tergantung pada jarak tertentu. Pertama ia
dengan hati-hati mengukur besarnya gaya
yang diperlukan untuk memutar kawat yang
digantung melalui sudut yang diberikan. Dia
kemudian menempatkan muatan yang sama
pada bola A dan B serta mengubah jarak
antara keduanya
r
. Gaya menggerakkan A
dari posisi diamnya, memutar kawat yang
digantung. Dengan mengukur pembelokan
A, Coulomb dapat menghitung gaya peno-
lakan. Colomb menunjukkan bahwa gaya
F berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua pusat bola.
Lab Mini 6.1
Bagaimanakah interaksi antar benda-
benda bermuatan?
Pada bagian di depan kalian telah
mempelajari interaksi kelistrikan antara
dua bahan yang bermuatan listrik. Untuk
lebih memahami interaksi kelistrikan antara
dua bahan berbeda cobalah kegiatan di
bawah ini.
Apa yang kamu lakukan
1. Gantungkan salah satu penggaris
plastik melalui seutas benang, kemudian
gosoklah salah satu ujung penggaris
tersebut keras-keras dengan kain wol.
2. Sesaat kemudian, gosoklah penggaris
yang lain pada salah satu ujungnya
secara keras dengan kain wol, dekatkan
pada ujung penggaris pertama yang
telah digosok. Amati dan catatlah
hasilnya pada tabel data.
3. Dengan cara yang sama, lakukanlah
untuk batang kaca yang digosok
dengan kain sutera.
4. Sekarang, gosoklah kembali salah
satu ujung penggaris plastik yang
telah digantung tersebut dengan kain
wol, kemudian gosoklah salah satu
ujung batang kaca dengan kain sutera
dan dekatkan pada ujung penggaris
bermuatan tersebut. Amati dan catatlah
hasilnya pada tabel data.
Analisis
Buatlah tabel data berdasarkan hasil
pengamatanmu.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan data
yang kamu peroleh.
142
IPA SMP
Kelas IX
Sumber: cf. Serawy & Jewet, 2004
Gambar 6.10
Coulomb menggunakan jenis alat ini untuk
mengukur gaya antara dua bola, A dan B.
Ia mengamati penyimpangan A dengan
menggunakan jarak antara A dan B yang
bervariasi.
Dengan bahasamu
sendiri, jelaskan apa
maksud persamaan
di atas?
Untuk menyelidiki bagaimana gaya bergantung pada
besarnya muatan, Coulomb harus mengubah muatan bola.
Pertama-tama Coulomb memberi muatan A dan B sama
seperti sebelumnya. Kemudian Coulomb menambahkan
bola lain yang tidak bermuatan, dengan ukuran yang sama
dengan B. Ketika bola tersebut disentuhkan ke bola B, maka
kedua bola membagi muatan yang telah ada dengan bola B.
Karena keduanya memiliki ukuran yang sama, maka bola
B sekarang hanya memiliki separuh muatan semula. Oleh
karena itu, muatan pada bola B hanya separuh muatan bola
A. Setelah bola lain yang disentuhkan ke bola B tersebut
dijauhkan dari bola B, maka Coulomb menemukan bahwa
gaya antara A dan B menjadi separuh dari gaya antara A
dan B semula (gaya antara A dan B sebelum adanya bola
yang tidak bermuatan). Ia menyimpulkan bahwa gaya
F
,
berbanding lurus dengan muatan-muatannya.
F
μ
q
A
q
B
Setelah melakukan pengukuran yang sama, Coulomb
menyimpulkan hasilnya dalam suatu hukum yang disebut
Hukum Coulomb yang berbunyi:
Besarnya gaya antara muatan q
A
dan muatan q
B
, yang dip-
isahkan oleh jarak r, adalah berbanding lurus dengan besarnya
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
muatan-muatan tersebut.
Bab 6
Kelistrikan
143
Satuan Muatan: coulomb (C)
Muatan suatu benda sangat sulit diukur secara lang-
sung. Akan tetapi, Coulomb menunjukkan bahwa besarnya
muatan dapat dikaitkan dengan besarnya gaya. Dengan
demikian, ia dapat menentukan besarnya muatan yang ter-
kait dengan besarnya gaya yang dihasilkan. Satuan muatan
dalam SI adalah coulomb (C). Satu coulomb adalah muatan
dari 6,25 x 1018 elektron atau proton. Ingat bahwa muatan
proton dan elektron adalah sama. Muatan yang dihasilkan
ledakan petir besarnya sekitar 10 coulomb. Muatan pada satu
elektron hanya 1,60 x10
-19
C. Besarnya muatan suatu elektron
disebut muatan elementer. Dengan demikian, benda sekecil
apapun seperti uang logam pada sakumu mengandung lebih
dari satu juta coulomb muatan negatif. Muatan yang dihasil-
kan dengan jumlah yang sangat besar ini hampir tidak ada
efek eksternalnya sebab diimbangi dengan jumlah muatan
positif yang sama. Akan tetapi jika muatan tidak seimbang,
muatan yang kecilpun seperti 10
-9
C dapat mengakibatkan
gaya yang besar.
Dengan bahasamu
sendiri, jelaskan mak-
sud persamaan di atas?
Bagaimanakah gaya
listrik antara dua muatan,
bila jarak antara dua
muatan tersebut semakin
jauh? Bagaimanakah
pengaruh besar dan
jenis muatan terhadap
gaya listrik yang timbul
di antara dua muatan
listrik?
1. Apakah yang disebut dengan listrik statis itu?
2. Muatan listrik statis terjadi di alam. Muatan itu juga dapat dibuat oleh
manusia. Berikan satu contoh listrik statis alamiah dan satu contoh
listrik statis buatan manusia. Jelaskan bagaimana terjadinya masing-masing muatan
tersebut.
3.
Adalah lebih mudah bagi elektron untuk pindah melalui udara lembab daripada udara
kering. Bagaimana hal ini menjelaskan kenyataan bahwa kamu melihat lebih banyak
pengaruh-pengaruh listrik statis di udara kering daripada di udara lembab?
4.
Misalkan kamu baru saja mengisi sebuah elektroskop dengan batang gelas bermuatan
positif. Hipotesiskan apa yang akan terjadi jika kamu menyentuh lagi elektroskop tersebut
dengan benda lain bermuatan positif.
5.
Berpikir Kitis.
Seandainya Anda mengetes hukum Coulomb menggunakan bola plastik
bermuatan kecil, bola logam bermuatan besar, dan kedua bola tersebut bermuatan positif.
Sesuai dengan hukum Coulomb, gaya bergan
ung pada , dengan
r
adalah jarak antara
kedua pusat bola. Ketika kedua bola didekatkan satu dengan yang lain, gaya listrik lebih
Intisari Subbab
144
IPA SMP
Kelas IX
Kamu telah belajar dari Subbab Listrik Statis bahwa
elektron-elektron dapat bergerak atau pindah dari rambut ke
sisir, sehingga sisir itu bermuatan negatif. Dapatkah kamu
menyalakan sebuah lampu-pijar dengan menempelkan sisir
itu pada lampu pijar tersebut? Tentunya tidak dapat, karena
lampu itu memerlukan aliran elektron secara terus-menerus
agar tetap menyala. Elektron membutuhkan jalan yang tidak
putus untuk mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia
di seluruh dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada
peralatan listrik untuk membuat hidup kita lebih aman,
lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman. Lampu lalu-
lintas, penerangan listrik, radio, dan mobil mainan seperti
Gambar 6.11,
merupakan sebagian kecil peralatan tersebut.
Peralatan listrik tersebut diatas dapat bekerja karena adanya
arus listrik yang disebabkan oleh aliran elektron dalam
sistem rangkaian listrik dalam peralatan listrik. Dapatkah
kamu menyebutkan peralatan listrik lain yang membutuh-
kan listrik?
Listrik Dinamis
Sumber: Dok. Penulis
Kata Kunci IPA
Arus Listrik
Listrik Dinamis
Rangkaian tertutup
Gambar 6.11
Mobil mainan ini membu-
tuhkan energi listrik untuk
bergerak. Demikian juga
halnya sebuah kalkulator
dan jam listrik.
B
Bab 6
Kelistrikan
145
Lab Mini 6.2
Pernahkah kamu melihat bagian dalam sebuah radio
pada saat radio itu dibongkar? Jika pernah, kamu kemung-
kinan pernah melihat komponen-komponen listrik kecil
dari radio itu yang terhubung satu sama lain.
Gambar 6.12
menunjukkan bagian dalam sebuah jam
listrik dan radio kecil. Cara kerja peralatan ini rumit. Para il-
muwan, insinyur, dan teknisi menghabiskan bertahun-tahun
untuk mengembangkan peralatan tersebut. Namun aliran
listrik di dalam seluruh peralatan tersebut dikendalikan
oleh hukum-hukum sederhana yang akan kamu pelajari
dalam Subbab ini. Banyak p
eralatan di sekitarmu yang
menggunakan listrik untuk menghasilkan cahaya, panas,
atau gerak. Lakukan
Lab Mini 6.2
untuk mengidenti
fi
kasi
alat-alat tersebut. Bersama teman-temanmu juga lakukan
Kegiatan 6.2
untuk membuat listrik mengalir.
Gambar 6.12
Di dalam jam listrik dan radio kecil
ini terdapat arus listrik yang men-
galir berliku-liku.
Sumber: Dok. Penulis
Mendaftar Peralatan
Listrik
Daftarlah peralatan listrik
yang kamu gunakan atau
pernah kamu lihat. Kelom-
pokkan alat listrik itu menu-
rut kegunaannya, yaitu alat
mana yang menghasil-kan
cahaya, alat mana yang
menghasilkan bunyi, alat
mana yang menghasilkan
panas, alat mana yang
menghasilkan gerak, dan
lain-lain.
146
IPA SMP
Kelas IX
Kegiatan 6.2
Dalam penyelidikan ini, kamu akan mencoba menggu-
nakan aliran listrik untuk menyalakan lampu-pijar kecil.
Apa yang Kamu Lakukan
1. Hanya dengan menggunakan seutas
kawat dan sebuah baterai tanpa soket,
cobalah untuk membuat sebuah lampu
tanpa soket menyala.
2.
Setelah kamu menemukan satu cara
untuk membuat lampu itu menyala, pada
kegiatan ini gambarlah sketsa rangkaian
tersebut!
3.
Sekarang rakitlah sebuah rangkaian
dengan menggunakan soket baterai dan
soket lampu untuk membuat sebuah
baterai menyalakan sebuah lampu.
4.
Setelah kamu berhasil menyalakan lampu
tersebut, ramalkan apa yang terjadi bila
kamu melepaskan seutas kawat yang
menghubungkan lampu. Ujilah ramalan
kamu itu!
Membuat Listrik Mengalir
Gambar 6.13
Baterai 1,5 V, soket baterai,
lampu pijar 2,5 V, soket lampu, kawat tem-
baga berisolasi.
Sumber: Dok. Penulis
Analisis
1. Uraikan cara kamu yang telah berhasil
menyalakan satu lampu dengan menggu-
nakan seutas kawat dan sebuah baterai.
2. Menurut pendapatmu mengapa lampu itu
dapat menyala?
3. Menurut pendapatmu mengapa lampu
itu mati pada saat salah satu kawat kamu
lepas?
Apa yang Kamu Butuhkan
-
baterai 1,5 V dengan soketnya, 1 buah
-
lampu pijar 2,5 V dengan soketnya, 1 buah
-
kawat tembaga berisolasi panjang 20 cm, 2 buah
Bab 6
Kelistrikan
147
Rangkaian Sederhana
Dalam kegiatan sebelumnya, kamu telah berhasil
membuat suatu rangkaian sederhana. Untuk menyalakan
lampu itu, kamu harus membuat suatu jalan tidak putus
dengan kawat-kawat, dengan menghubungkan kawat-kawat
tersebut dari tiap ujung baterai ke sisi logam lampu yang
berbentuk ulir dan ke ujung logam pada dasar lampu seperti
ditunjukkan pada
Gambar 6.14
.
Apa yang kita butuhkan untuk menghasilkan listrik
yang dapat menyalakan lampu atau menghidupkan radio?
Pertama, membutuhkan kawat penghantar. Kedua, kita
membutuhkan baterai sebagai sumber gaya gerak listrik
untuk membuat elektron di dalam kawat bergerak. Ketiga,
kamu harus melakukan apa yang telah kamu lakukan pada
Kegiatan 3.3
.
Kamu harus menyediakan suatu jalan tidak-
putus, berupa
rangkaian tertutup
untuk elektron-elektron.
Sebagai contoh,
Gambar 6.15
adalah sebuah rangkaian
tertutup.
Listrik yang kamu gunakan itu disebut
listrik
dinamis
.
Sekarang perhatikan
Gambar 6.16
. Lampu itu tidak
menyala karena salah satu kawat tidak terhubung dengan
lampu. Suatu rangkaian dengan celah merupakan rangkaian
terputus atau
terbuka.
Pada sebuah
rangkaian terbuka
tidak
ada jalan untuk elektron mengalir, dan elektron-elektron itu
tidak dapat mengalir untuk menyalakan lampu, memutar
kipas angin, atau menghidupkan radio.
Gambar 6.15
Apabila lampu menyala, berarti rangkaian itu tertutup
.
Gambar 6.16
Elektron-elektron tidak mengalir dalam suatu rangkaian terbuka
dan lampu tidak menyala.
Sumber: Dok. Penulis
Gambar 6.14
Rangkaian sederhana.
148
IPA SMP
Kelas IX
Pikirkan kembali tentang kegiatan dengan sisir rambut
pada Bab Listrik Statis. Kamu membuat elektron-elektron
mengumpul pada sisir tersebut pada saat kamu menggosok
sisir tersebut dengan kain wol. Kumpulan elektron pada sisir
tersebut merupakan listrik statis, yaitu listrik yang tinggal
pada satu tempat.
Sekarang perhatikan hasil
Kegiatan 6.2
. Kamu membuat
elektron-elektron mengalir mengelilingi suatu rangkaian.
Bagaimana arah elektron-elektron mengalir mengelilingi
rangkaian tersebut? Elektron mengalir dari suatu tempat
yang memiliki lebih banyak elektron, yaitu kutub negatif
baterai ke suatu tempat yang memiliki lebih sedikit elektron,
yaitu kutub positif baterai.
Gambar 6.17
menunjukkan arus
elektron mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Akibat aliran elektron yang mengelilingi suatu rang-
kaian, maka timbullah
arus listrik
. Jadi arus listrik adalah
elektron-elektron yang mengalir. Para ilmuwan berpikir arus
listrik mengalir dari kutub positif baterai ke kutub negatif
baterai. Arah arus listrik seperti ini menjadi kesepakatan.
Jadi, arah arus elektron berlawanan dengan arah arus listrik.
Gambar 6.18
menunjukkan arah arus listrik tersebut.
Gambar 6.17
Arah arus elektron dari kutub negatif ke kutub
positif.
Gambar 6.18
Arah arus listrik dari kutub
positif ke kutub negatif
Lab Mini 6.3
Terbuka atau Tertutup?
Disediakan sebuah bat-
erai, sebuah lampu, dan
kabel secukupnya. Rakit-
lah suatu rangkaian ter-
buka dan suatu rang-
kaian tertutup. Gambarlah
sketsa rangkaian terbuka
dan rangkaian tertutup
tersebut. Bagaimana kamu
dapat mengatakan suatu
rangkaian itu terbuka atau
tertutup?
Bab 6
Kelistrikan
149
Hukum Ohm
Hukum Ohm menjelaskan bagaimana beda potensial
atau tegangan dari sebuah sumber arus, kuat arus listrik,
dan resistansi suatu rangkaian saling terkait.
Hukum Ohm menyatakan: jika tegangan pada suatu
rangkaian dinaikkan, arus dalam rangkaian akan naik;
dan jika tegangan diturunkan, arus akan turun. Contoh,
jika tegangan diduakalikan, arus akan menjadi dua kali.
Hubungan ini diilustrasikan pada
Gambar 6.19
, dengan
meter menunjukkan tegangan dan arus.
Hukum Ohm juga memperlihatkan bahwa jika tega-
ngan dijaga konstan, resistansi penghantar yang lebih kecil
akan menghasilkan arus yang lebih besar dan resistansi
rangkaian yang lebih besar akan menghasilkan arus yang
lebih kecil. Contoh, jika resistansi dinaikkan dua kali dari
10 W menjadi 20 W (
Gambar 6.20
), maka arusnya menjadi
setengahnya.
Gambar 6.19
Pengaruh tegangan terhadap arus ketika
nilai resistansi konstan.
Gambar 6.20
Pengaruh resistansi terhadap arus ketika
nilai tegangan konstan.
Rumus untuk Kuat Arus Listrik
Menggunakan hukum Ohm, kuat arus listrik dalam
suatu rangkaian dapat ditentukan dengan persamaan:
150
IPA SMP
Kelas IX
Dengan menggunakan persamaan hukum Ohm, kamu
dapat menghitung kuat arus dalam ampere jika nilai tega-
ngan dalam volt dan resistansi dalam ohm diketahui.
Dengan menggunakan rumus hukum Ohm , buktikan
bahwa arus yang melalui resistor 10 W akan naik ketika
tegangan dinaikkan dari 5 V menjadi 20 V.
Penyelesaian
Untuk tegangan = 5 V
,
Untuk tegangan = 20 V
,
dimana I menyatakan kuat arus, V menyatakan tegangan,
dan R menyatakan resistansi atau hambatan.
Untuk resistansi yang tetap, jika tegangan yang di-
berikan ke rangkaian dinaikkan, arus akan naik; dan jika
tegangan diturunkan arus akan turun.
==
=
Ω
5
0, 5
10
VV
IA
R
==
=
Ω
20
2
10
VV
IA
R
V naik, I naik V turun, I turun
Untuk tegangan yang tetap, jika resistansi dalam rang-
kaian dinaikkan, arus akan turun; dan jika resistansi ditu-
runkan, arus akan naik.
R naik, I turun R turun, I naik
Terlihat bahwa kuat arus naik dari 0,5 A menjadi 2 A.
Penggunaan Matematika
Bab 6
Kelistrikan
151
1.
Apa yang akan terjadi pada
arus listrik dalam sebuah
bola-lampu senter apabila
kamu mengganti lampu itu
dengan lampu yang me-
miliki hambatan lebih ren-
dah?
2.
Apa yang akan terjadi pada
arus dalam suatu rangkaian
apabila kamu memasang
sebuah resistor dengan
hambatan besar?
3.
Apa yang akan terjadi pada
arus dalam suatu rangkaian
apabila kamu menambah-
kan baterai untuk memper-
besar tegangan?
Penghitungan Kuat Arus
1. Apa yang diketahui?
2. Apa yang ingin diketahui?
3. Memilih persamaan
4. Pemecahan:
Sebuah baterai 6 V digunakan untuk menyalakan sebuah
lampu. Arus yang mengalir melalui lampu itu sebesar 2 A.
Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
1. Apa yang diketahui?
tegangan, V = 6 V
arus, I = 2 A
2. Apa yang igin diketahui?
hambatan, R
3. Memilih persamaan
4. Pemecahan:
Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Langkah-langkah Pemecahan-Masalah:
Penghitungan Hambatan
Sebuah bola lampu dengan hambatan 6 ohm di-
hubungkan dengan aki 12 V. Berapakah besar kuat arus
listrik yang mengalir melalui bola lampu itu?
Soal Latihan
1. Hitunglah kuat arus yang mengalir melalui sebuah
kawat 6
Ω
yang dihubungkan baterai 12 V. Berapa-
kah kuat arusnya bila kawat itu dihubungkan baterai
6 V?
2. Hitunglah besarnya tegangan yang dibutuhkan un-
tuk mengalirkan arus 3 A pada sebuah lampu yang
memiliki hambatan 4
Ω
.
3. Empat buah baterai masing-masing memiliki beda
potensial 1,5 V dihubungkan secara seri. Empat bate-
rai seri tersebut mengeluarkan arus 2 A pada saat
dihubungkan dengan sebuah lampu. Berapakah
Penggunaan Matematika
Membuat Ramalan
Berdasarkan Hukum Ohm
Hambatan R
= 6
Ω
Τ
egangan V = 12 V
Kuat arus I
I = V/R
I = 12V/6
Ω
= 2A
R
=
V/I
R = 6 V/2A
= 3
Ω
152
IPA SMP
Kelas IX
Penyelidikan Bahan Konduktor
dan Isolator
Bagaimana cara mengetahui apakah suatu bahan termasuk konduk-
tor atau isolator? Pada kegiatan ini kamu akan melakukan peny-
elidikan apakah suatu bahan termasuk konduktor atau isolator.
Apa yang Kamu Lakukan?
1. Rakit sebuah rangkaian uji sederhana seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.21.
2. Sebelum menguji bahan demi bahan, amatilah bahan itu dan ramalkan bahan mana akan
menyebabkan lampu menyala dan bahan mana tidak menyebabkan lampu menyala. Tulis
ramalanmu tersebut dalam buku catatanmu.
3. Satu per satu ujilah bahan-bahan tersebut dengan menghubungkan penjepit buaya pada
tiap-tiap ujung bahan tersebut. A
4. Pada buku catatanmu, buatlah tabel dua kolom. Tulislah “Lampu menyala” pada kolom
pertama, dan “Lampu tidak menyala” pada kolom kedua. Pada saat kamu menguji tiap ba-
han, catat pengamatanmu dengan menuliskan bahan tersebut pada kolom yang benar.
Apa yang Kamu Butuhkan?
1. Kawat tembaga 20-cm berisolasi, 4 buah
2. Pisau kecil, 1 buah
3. Baterai dan soket baterai, 2 buah
4. Lampu 3 V dan soket lampu, 1 buah
5. Klip buaya, 2 buah
6. Bahan yang diselidikii: kawat tembaga, alumunium foil, batang korek api, karet penghapus,
paku, tutup ballpoin plastik, isi pensil, klip kertas, uang logam, diode.
Konduktor dan Isolator
Sebelum mempelajari pengertian konduktor dan isola-
tor, lakukan
Kegiatan 6.3
untuk menguji sifat bahan kon-
duktor dan isolator.
Gambar 6.21
Rangkaian uji sederhana bahan
konduktor dan isolator.
Kegiatan 6.3
Bab 6
Kelistrikan
153
Gambar 6.22
Contoh-contoh bahan konduktor dan isola-
tor. Yang
manakah dari bahan itu merupak-
an konduktor dan manakah yang merupakan
isolator?
Apa Kegiatan Selanjutnya?
Perhatikan alat-alat listrik yang terdapat di rumah dan
di sekolahmu. Menurut pendapatmu kawat-kawat yang
terhubung pada alat-alat tersebut dibuat dari bahan apa?
Konduktor
Konduktor
adalah suatu bahan yang memungkinkan
elektron-elektron bergerak dengan mudah melalui bahan
tersebut. Logam seperti tembaga dan perak terbuat dari
atom-atom yang tidak memegang secara kuat elektron-
elektronnya, sehingga elektron-elektron bergerak dengan
mudah melalui bahan yang terbuat dari jenis bahan ini. Oleh
karena alasan tersebut, kawat listrik yang pada umumnya
terbuat dari tembaga merupakan konduktor yang baik.
Perak juga menghantarkan listrik amat baik, namun perak
jauh lebih mahal daripada tembaga.
Isolator
Apakah yang membungkus kawat yang menghubung-
kan radio dengan stop-kontak di dinding? Kawat itu
biasanya dibungkus dengan bahan sejenis plastik, yaitu
suatu bahan isolasi.
Isolator
adalah bahan yang tidak me-
mungkinkan elektron-elektron mengalir dengan mudah
melalui bahan tersebut. Selain plastik, kayu, karet, dan kaca
merupakan isolator yang baik.
Sumber: Dok. Penulis
154
IPA SMP
Kelas IX
1. Jelaskan apa yang dibutuhkan agar dalam suatu rangkaian lampu
listrik dapat menyala?
2. Gunakan hukum Ohm untuk menganalisis rangkaian. Jelaskan hubungan antara tegangan
dan kuat arus, antara kuat arus dan resistansi dalam suatu rangkaian..
3. Gambarkan suatu rangkaian untuk mengukur beda potensial dan arus listrik pada suatu
lampu.
4. Hitunglah arus yang mengalir melalui sebuah kawat 4
Ω
yang ujung-ujungnya
dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah besarnya arus bila kawat itu dihubungkan
ke baterai 8 V?
5. Suatu rangkaian tertutup dengan satu lampu dihubungkan dengan sumber tegangan.
Hitunglah besarnya tegangan tersebut bila ampermeter yang dipasang secara seri dengan
lampu menunjuk harga 3 A sedangkan lampu memiliki resistensi 4
Ω
.
6. Empat buah baterai masing-masing memiliki beda potensial 1,5 V dihubungkan secara
pararel. Hubungan pararel keempat baterai tersebut dihubungkan dengan sebuah
lampusistensinya 3
Ω
. Berapakah besar arus yang mengalir dalam lampu tersebut?
Intisari Subbab
Bab 6
Kelistrikan
155
Rangkaian Listrik
Kata Kunci IPA
Rangkaian seri
Rangkaian paralel
1. Buatlah rangkaian seperti gambar (a) dan (b)
2. Bandingkan, lampu pada rangkaian manakah yang menyala lebih terang?
3. Lepaslah salah satu bola lampu. Apa yang terjadi pada rangkaian (a) dan (b)?
4. Bila terdapat multimeter, ukurlah kuat arus yang melalui lampu pada rangkaian (a) dan
(b). Ukur pula tegangan pada masing-masing lampu. Perhatian: ketika memasang alat
ukur listrik, konsultasikan terlebih dahulu rangkaianmu kepada gurumu.
Diskusi dan Analisis
Diskusikan dengan teman-temanmu, apa penyebab terjadinya beberapa perbedaan
pada rangkaian (a) dan (b)?
Untuk memulai belajar tentang rangkaian listrik, laku-
kan
Kegiatan 6.4
.
C
(a)
(b)
Menyelidiki rangkaian seri dan
paralel
Kegiatan 6.4
156
IPA SMP
Kelas IX
Bagaimana Cara Bekerjanya Lam-
pu Senter?
Banyak lampu senter menggunakan dua sel kering yang
dihubungkan seri seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.25,
bagian-bagian yang membentuk rangkaian lampu senter
adalah baterai, konduktor, lampu pijar, dan sakelar.
Perhatikan
Gambar 6.25.a.
Mendorong sakelar ke be-
lakang menciptakan suatu rangkaian terbuka. Tidak ada
arus mengalir. Senter itu mati. Perhatikan
Gambar 6.25.b.
Mendorong sakelar ke depan menciptakan suatu rangkaian
tertutup. Arus mengalir dari salah satu ujung baterai ke
lampu. Filamen di dalam lampu menjadi sangat panas dan
memijar. Lampu senter menyala.
Rangkaian lampu seperti gambar (a) pada
Kegiatan 6.4
,
atau sebagaimana ditunjukkan oleh
Gambar 6.23
disebut
rangkaian seri. Karena bagian-bagian dari suatu rangkaian
seri disambung satu setelah yang lain, besarnya arus yang
mengalir sama untuk seluruh bagian rangkaian. Apabila
kamu menghubungkan tiga amperemeter ke dalam rang-
kaian tersebut seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.24,
ketiga
amperemeter itu akan menunjukkan harga yang sama.
Apa yang terjadi jika salah satu bagian rangkaian seri
terputus? Dalam rangkaian seri arus listrik hanya mempu-
nyai satu jalan yang dapat dilewati. Karena itu apabila ada
bagian yang terputus, berarti rangkaian dalam keadaan
terbuka dan arus pasti tidak mengalir. Apakah hal ini sesuai
dengan hasil pengamatanmu?
Rangkaian Seri
Gambar 6.24
Ketiga amperemeter itu menunjukkan bahwa
dalam suatu rangkaian seri, arus di mana-
mana dalam rangkaian itu sama besar.
¬
V
sumber
R
A
R
B
Gambar 6.23
Rangkaian ini menunjukkan dua lampu pijar
dirangkai secara seri.
lampu
lampu
Bab 6
Kelistrikan
157
Gambar 6.25.b
Sakelar didorong ke depan.
Rangkaian tertutup. Lampu
senter hidup.
Gambar 6.25.a
Sakelar didorong ke be-lakang.
Rangkaian terbuka. Lampu
senter mati.
Arus mengelilingi rangkaian dengan mengalir melalui
kawat menuju ujung lain baterai itu. Mendorong sakelar itu
kembali ke kedudukan terbuka akan membuka rangkaian
dan mematikan lampu tersebut.
Pada
Gambar 6.23
, dalam rangkaian seri
,
besar tegangan
sumber,
V
sumber
,
adalah sama dengan jumlah tegangan pada
lampu A dan B,
V
sumber
= V
A
+ V
B
Karena arus
I
yang melalui lampu-lampu tersebut
sama besar, maka
V
A
= IR
A
dan
V
B
= IR
B
.
Oleh karena itu,
V
sumber
= IR
A
+ IR
B
atau
V
sumber
= I(R
A
+ R
B
).
Arus yang mengalir
melalui rangkaian tersebut dapat dihitung dengan rumus
berikut ini.
V
sumber
I =
⎯⎯⎯⎯
R
A
+ R
B
Lampu
Berapakah Besar Tegangan dan
Kuat Arus dalam Rangkaian Seri?
Kawat untuk
menyempurnakan
rangkaian
Baterai
Rangkaian
ter terbuka
Sakelar
(a)
Rangkaian
tertutup
Sakelar
Baterai
Kawat untuk
menyempurnakan
rangkaian
(b)
Sumber: Glencoe,1999
Lampu
158
IPA SMP
Kelas IX
Persamaan ini berlaku untuk setiap jumlah hambatan
seri, tidak hanya dua seperti
Gambar 6.24
di atas. Arus
yang sama akan tetap mengalir bila satu resistor tunggal,
R,
mempunyai hambatan yang sama dengan jumlah hambatan
dua lampu tersebut. Hambatan seperti itu disebut hambatan
ekivalen rangkaian atau sirkuit tersebut. Untuk hambatan
seri,
hambatan ekivalen
sama dengan jumlah seluruh ham-
batan yang dihubungkan seri.
R = R
A
+ R
B
untuk dua hambatan yang dihubung-
kan seri, dan
R = R
A
+ R
B
+ R
C
untuk tiga hambatan yang
dihubungkan seri, dan seterusnya.
Perhatikan bahwa hambatan ekivalen selalu lebih be-
sar daripada setiap hambatan tunggal yang dihubungkan
seri tersebut. Oleh karena itu, jika tegangan baterai tidak
berubah, penambahan lebih banyak alat secara seri se-
lalu menurunkan arus tersebut. Untuk menghitung arus,
I,
yang mengalir dalam suatu rangkaian seri, pertama-tama
hitunglah hambatan ekivalen,
R,
dan kemudian gunakan
persamaan berikut ini untuk menghitung
I.
V
sumber
I =
⎯⎯⎯
R
Penggunaan Matematika
Contoh
Resistor 20
Ω
, resistor 30
Ω
, dan resistor 10
Ω
dihubungkan secara seri pada ujung-ujung
baterai 90 V. Berapakah hambatan ekivalen rangkaian tersebut? Berapakah besar arus
dalam rangkaian tersebut? Hitunglah beda potensial pada ujung-ujung masing-masing
resistor tersebut!
Bab 6
Kelistrikan
159
Langkah-langkah Penyelesaian
Apa yang diketahui?
R
A
= 20
Ω
,
R
B
= 30
Ω
, dan
R
C
= 10
Ω
dirangkai seri
V
sumber
= 90 V
Apa yang ditanyakan?
Q
hambatan pengganti,
R
Q
kuat arus,
I
Q
beda tegangan pada tiap hambatan,
V
A
,
V
B
, dan
V
C
Jawab
Q
Menentukan hambatan pengganti ketiga resistor
R = 20
Ω
+ 30
Ω
+ 10
Ω
R = 60
Ω
Q
Menentukan kuat arus pada rangkaian
Q
Menentukan beda potensial pada tiap hambatan
Soal Latihan
1. Dua buah hambatan, masing-masing sebesar 40
Ω
dan 70
Ω
dirangkai seri dan dihubung-
kan dengan beda potensial 220 V. Tentukan hambatan penggantinya, kuat arus pada
rangkaian, dan beda potensial pada tiap-tiap hambatan.
2. Resistor 100
Ω
, 600
Ω
, dan 300
Ω
dirangkai seri dan dihubungkan dengan beda potensial
5 V. Berapakah hambatan penggantinya? Berapakah kuat arus yang melalui hambatan
tersebut?
1, 5
20
30
1, 5
30
45
1, 5
10
15
AA
BB
CC
V IR
A
V
V IR
A
V
V IR
A
V
=× =
×
Ω
=
=× =
×
Ω
=
=× =
×
Ω
=
===
90
1, 5
60
S
V
IA
R
160
IPA SMP
Kelas IX
Rangkaian Paralel
Perhatikan rangkaian yang ditunjukkan pada gambar
(b)
Kegiatan 6.4
. Pada rangkaian tersebut, arus listrik dari
baterai dapat melalui setiap lampu. Suatu rangkaian, di-
mana ada beberapa jalan berbeda yang dapat dialiri arus
disebut rangkaian paralel.
Pada
Gambar 6.26
tiga buah resistor disusun secara
paralel dan ujung-ujung ketiga resistor dihubungkan secara
bersama-sama ke sumber tegangan, sehingga arus memiliki
tiga jalan yang berbeda untuk melewati tiap-tiap resistor.
Berapakah arus yang melalui tiap-tiap resistor? Ini ber-
gantung pada hambatan setiap resistor. Sebagai contoh yaitu
pada
Gambar 6.27,
beda potensial setiap resistor adalah
12 V. Arus yang melalui sebuah resistor diberikan oleh
I
= V/R
, sehingga kita dapat menghitung arus yang melalui
resistor 48
Ω
adalah I = (12 V)/(48
Ω
) = 0,25 A. Kuat arus
yang melalui dua resistor yang lain, dapat dihitung dengan
cara yang sama.
Apakah yang akan terjadi jika hambatan 12
Ω
diambil
dari rangkaian? Apakah arus yang melewati hambatan 48
Ω
berubah? Apakah arus hanya bergantung pada beda po-
tensial dan hambatannya? Apakah kasus ini juga sama jika
dilakukan pada hambatan 24
Ω
. Cabang sebuah rangkaian
paralel tidak bergantung satu dengan yang lain. Lampu yang
lain tetap menyala, meskipun salah satu lampu dilepas.
Kuat arus total pada rangkaian paralel merupakan
jumlah dari kuat arus masing-masing jalur. Kuat arus total
pada rangkaian
Gambar 6.27
adalah (0,25 A + 0,5 A + 1 A)
= 1,75 A.
0,25A
1,75A
12 V
48 W
12 V
24
Ω
12 V
12
Ω
Gambar 6.27
Dalam sebuah rangkaian paralel,
kebalikan, resistansi total adalah sama
dengan jumlah kebalikan tiap resistansi.
Gambar 6.26
Rangkaian pararel tiga bola
lampu
Sumber: Dok. Penulis
Bab 6
Kelistrikan
161
Hambatan pengganti pada rangkaian
Gambar 6.27
dapat ditentukan dengan persamaan :
Catatan:
hambatan ini adalah lebih kecil daripada ham-
batan tiap-tiap resistor dari ketiga resistor yang dihubung-
kan secara paralel dalam rangkaian tersebut. Penempatan
dua atau lebih resistor dalam rangkaian paralel, selalu men-
gurangi besar hambatan pengganti pada rangkaian tersebut.
Hambatan tersebut menurun karena setiap resistor baru
menambah jalur arus baru, dan meningkatkan arus total
karena beda potensial tidak berubah.
Untuk menghitung hambatan pengganti pada rangkaian
paralel, pertama-tama kita harus tahu bahwa arus total
adalah jumlah arus yang melalui cabang.
Jika
I
A
,
I
B
, dan
I
C
adalah arus yang melalui cabang dan
I adalah arus total, maka
I
=
I
A
+
I
B
+
I
C
.
Beda potensial diantara ujung-ujung tiap-tiap resistor
adalah sama, sehingga arus yang melalui tiap-tiap resis-
tor, misalnya RA dapat ditentukan dari
I
A
=
V
/
R
A
. Dengan
demikian:
Dengan membagi kedua sisi dengan V, maka diperoleh
sebuah persamaan untuk hambatan pengganti tiga resistor
paralel, yaitu:
Contoh
Resistor 4
Ω
, resistor 6 W, dan resistor 12
Ω
dihubungkan
secara paralel pada ujung-ujung baterai 3 V. Berapakah
hambatan ekivalen rangkaian tersebut? Berapakah besar
arus dalam rangkaian tersebut?
Penggunaan Matematika
12
6.86
1.75
VV
R
IA
==
=
Ω
162
IPA SMP
Kelas IX
Langkah-langkah Penyelesaian
Apa yang diketahui?
R
A
= 4
Ω
,
R
B
= 6
Ω
, dan
R
C
= 12
Ω
dirangkai paralel
V
sumber
= 3 V
Apa yang ditanyakan?
-
hambatan pengganti,
R
- kuat arus,
I
Jawab
Menentukan hambatan pengganti ketiga resistor
Menentukan kuat arus pada rangkaian
S
oal Latihan
1. Dua buah hambatan, masing-masing sebesar 10
Ω
dan
15
Ω
dirangkai paralel dan dihubungkan dengan beda
potensial 9 V. Tentukan hambatan penggantinya dan
kuat arus pada rangkaian.
2. Resistor 12
Ω
, 15
Ω
, dan 20
Ω
dirangkai seri dan di-
hubungkan dengan beda potensial 12 V. Berapakah
hambatan penggantinya? Berapakah kuat arus yang
melalui hambatan tersebut?
= ++
=++
ΩΩ Ω
=++
ΩΩΩ
=
Ω
Ω
==
Ω
11 1
4
6
12
321
12
12
12
6
12
12
2
6
ABC
VV V V
RR R R
R
Bab 6
Kelistrikan
163
1. Apakah yang dimaksud arus listrik? Di manakah arus listrik dapat
terjadi?
2. Apakah rangkaian tertutup itu?
3. Menurut hukum Ohm, apa yang terjadi jika kuat arus dalam sebuah rangkaian
diperkecil?
4. Pada sebuah rangkaian terdapat hambatan 400 ohm. Jika tegangan sumbernya 12 Volt,
berapa miliampere kuat arus yang terjadi dalam rangkaian itu?
5. Tiga buah hambatan, 20 ohm, 30 ohm, dan 50 ohm dirangkai seri dengan sumber tegangan
12 Volt. Tentukan hambatan pengganti dan kuat arus pada rangkaian tersebut.
6. Resistor 60 ohm, 40 ohm, dan 20 ohm dirangkai paralel dengan beda tegangan 10 V.
Tentukan hambatan pengganti dan kuat arus pada rangkaian tersebut.
Bina Keterampilan
Membandingkan
Bandingkan rangkaian seri dan paralel untuk menemukan perbedaan-
nya. Agar sistematis tampilkan hasil perbandinganmu tersebut dalam
sebuah tabel.
Intisari Subbab
164
IPA SMP
Kelas IX
Kamu tentunya mempunyai banyak pengalaman dalam
memanfaatkan listrik. Setiap waktu kamu menghidupkan
lampu, radio, televisi, kendaraan bermotor, atau menyalakan
lampu senter, ini semua memanfaatkan listrik. Bagaimana
listrik dapat mengalir? Untuk dapat menjawab pertanyaan
tersebut, lakukan
Kegiatan 6.5
di bawah ini.
Apa yang Kamu Butuhkan
Dua buah senter, masing-masing lengkap dengan 3
buah baterai.
Apa yang kamu lakukan?
1. Masukkan 3 buah baterai secara bergantian pada senter
1 dengan susunan tiap-tiap kepala baterai dimasukkan
lebih dahulu.
2. Masukkan 3 buah baterai lain pada senter 2, dengan
susunan sebagaimana pada prosedur 1, namun 1 buah
baterai yang terakhir dimasukkan “dibalik”.
3. Hidupkan kedua senter tersebut secara bergantian
dengan menggerakkan saklar pada posisi hidup (
on
).
Catatan:
disarankan menggunakan baterai yang di
sekitar bagian positifnya terbuat dari isolator.
Analisis
1. Mengapa senter 1 hidup, tetapi senter 2 tidak hidup?
2. Apabila ketiga baterai pada senter
2 sekarang dikeluarkan dan disusun
sebagaimana susunan pada prosedur 2,
kemudian ujung-ujungnya dihubungkan
pada sebuah lampu melalui kabel,
Sumber Arus Listrik
Kata Kunci IPA
Gaya Gerak Listrik
Baterai
Manakah yang terbalik?
D
Kegiatan 6.5
Bab 6
Kelistrikan
165
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa sebuah tape
putarannya melambat setelah memainkan musik beberapa
jam? Kamu kemungkinan juga pernah memperhatikan
lampu senter yang cahayanya redup setelah digunakan lama.
Barangkali kamu menganggap baterai-baterainya habis dan
harus diganti. Beberapa peralatan listrik dapat dihubungkan
ke stop-kontak listrik di dinding atau dapat menggunakan
baterai untuk energi yang dibutuhkan untuk menjalankan-
nya. Bagaimana baterai memungkinkan peralatan tersebut
bekerja?
Baterai yang paling kamu kenal dan banyak digunakan
adalah baterai sel kering. Perhatikan sel kering yang ditun-
jukkan pada
Gambar 6.28.
Wadah atau kemasan seng dari
sel kering tersebut membungkus pasta bahan kimia lembab
dengan sebuah batang karbon padat dipasang di tengah.
Batang karbon bekerja sebagai kutub positif dan wadah seng
sebagai kutub negatif.
Sel kering
dapat bekerja sebagai se-
buah pompa elektron karena sel tersebut mempunyai beda
potensial antara terminal positif dan negatif. Apakah yang
menyebabkan beda potensial ini?
Apabila dua kutub sebuah sel kering dihubungkan
dalam suatu rangkaian, seperti dalam sebuah lampu senter,
maka terjadi reaksi kimia yang melibatkan batang karbon,
seng, dan beberapa bahan kimia di dalam pasta tersebut. Se-
bagai hasilnya, batang karbon tersebut kekurangan elektron
dan menjadi bermuatan positif (+), sehingga membentuk
kutub positif (+) sel kering tersebut.
Elektron-elektron yang mengumpul pada seng, mem-
buat seng kelebihan elektron dan menjadi kutub negatif (-)
sel kering tersebut. Perbedaan potensial
antara dua terminal tersebut menye-
babkan arus mengalir melalui suatu
rangkaian tertutup, seperti pada saat
Baterai Sel Kering
Baterai
Gambar 6.28
Bagian-bagian penting sebuah
sel kering.
Batang karbon
sebagai kutub positif
Seng sebagai
kutub negatif
Pasta
bahan
Kemasan
plastik
Sumber: Glencoe, 1999
Carilah informasi tentang baterai yang
digunakan pada
handphone
(HP). Bagaima-
na prosesnya sehingga bila diisi kembali.
166
IPA SMP
Kelas IX
Kamu dapat menghubungkan secara seri dua sel atau
lebih menjadi satu untuk menghasilkan tegangan lebih
tinggi. Dapatkah kamu menyebutkan sebuah alat listrik di
rumah atau di sekolahmu yang memerlukan lebih dari satu
sel kering untuk menjalankannya.
Baterai dapat juga berupa hubungan seri sel basah.
Sel
basah,
seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.30,
berisi dua
plat yang terbuat dari logam yang berbeda yang dicelupkan
di dalam suatu larutan asam sulfat.
Pernahkah kamu memperhatikan sel basah atau yang
lazim juga disebut aki di bawah tutup mesin sebuah mobil?
Kebanyakan aki mobil, terdiri dari rangkaian seri enam sel
basah terbuat dari plat timah hitam dan dioksida timah
hitam yang tercelup dalam larutan asam sulfat. Reaksi kimia
dalam tiap-tiap sel menghasilkan suatu beda potensial seki-
tar 2 V. Apabila di dalam sebuah aki terdapat 6 sel basah,
maka secara keseluruhan aki tersebut memberikan potensial
total sebesar 12 V. Pada saat mobil berjalan, dinamo mobil
membantu mengisi ulang aki sehingga beda potensial aki
tersebut menjadi tidak habis.
Baterai Sel Basah
Gambar 6.30
Accumulator atau aki meru-
pakan hubungan seri sel-sel
basah.
Kutub
positif
plat
timah-hitam sebagai
kutub negatif
dioksida
timah-hitam
sebagai kutub positif
Kutub
negatif
Sumber: Glencoe, 1999
Bab 6
Kelistrikan
167
Gambar 6.31
Sebuah amperemeter untuk
mengukur arus, selalu ditempatkan
secara seri dalam suatu rangkaian
.
Sebuah ampermeter digunakan untuk mengukur
kuat arus dalam suatu cabang atau suatu bagian dalam
suatu rangkaian. Apabila Anda ingin mengukur kuat
arus yang melalui hambata
n, Anda harus menempat-
kan amperemeter secara seri dengan hambatan. Karena itu
arus dalam rangkaian akan turun jika hambatan ammeter
dinaikkan, maka hambatan sebuah ampermeter sebaiknya
sangat kecil.
Gambar 6.31
menunjukkan sebuah ampermeter ideal,
hambatan nol pada meter ditempatkan secara paralel dengan
hambatan 0,01
Ω
. Hambatan amperemeter jauh lebih kecil
daripada nilai hambatan luar. Arus akan menurun dari 1,0
A menjadi 0,9995 A. Alat lainnya dikenal sebagai voltmeter,
yang digunakan untuk mengukur tegangan yang melewati
beberapa bagian dalam suatu rangkaian. Untuk menentukan
tegangan yang melewati sebuah hambatan, hubungkan
voltmeter secara paralel dengan hambatan. Hambatan suatu
voltmeter sebaiknya sangat besar, sehingga memungkinkan
perubahan arus dan tegangan dalam rangkaian kecil.
Perhatikan rangkaian seperti diperlihatkan pada
Gambar 6.32.
Sebuah ciri khusus voltmeter yang ideal terdiri
atas hambatan nol pada meter yang disusun seri dengan
hambatan 10 kW. Ketika hambatan ini dihubungkan para-
lel dengan RB, hambatan pengganti gabungannya jauh
lebih kecil daripada RB saja. Jadi, hambatan total rangkaian
menurun, sehingga menaikkan arus. RA tidak berubah,
Mengukur Kuat Arus dan Tegangan
168
IPA SMP
Kelas IX
Gambar 6.33
Pembacaan
skala amperemeter.
Sumber: Dok. Penulis
Gambar 6.32
Voltmeter laboratorium untuk
mengukur beda potensial.
Voltmeter dirangkai secara
paralel.
.
tetapi arus tetap naik, sehingga menaikkan tegangan yang
melewati RA. Karena voltmeter dihubungkan dengan ujung-
ujung hambatan RB, maka tegangan antara ujung-ujung
hambatan RB tersebut menjadi lebih menurun. Hambatan
yang besar pada voltmeter memperkecil tegangan. Meng-
gunakan voltmeter dengan hambatan 10. 000 W merubah
tegangan antara ujung-ujung RB dari 10 V menjadi 9,9995
V. Multimeter elektronik modern hambatannya sangat besar
yakni 107 W dan menghasilkan perubahan tegangan yang
sangat kecil.
Langkah pembacaan harga arus listrik yang terukur
pada ammeter adalah: (1) membaca skala yang ditunjuk oleh
jarum penunjuk, (2) membagi harga yang ditunjuk oleh skala
tersebut dengan harga skala maksimum, (3) mengalikan
hasil bagi pada langkah (2) tersebut dengan harga batas
ukur yang dipilih. Sebagai contoh, perhatikan ilustrasi
Gambar 6.33. Apabila batas ukur yang di pilih 10 A, berarti
harga maksimum adalah 10 A maka harga arus listrik yang
terukur oleh amperemeter adalah:
(4/5) x 10 A = 8 A
atau (0,8/1) x 10 A = 8 A
Pembacaan Nilai Arus Listrik
pada Ampermeter
Bab 6
Kelistrikan
169
Pembacaan nilai tegangan listrik yang terukur pada volt-
meter dilakukan dengan cara membagi nilai yang ditunjuk
oleh jarum penunjuk dengan skala maksimum yang sesuai
pada voltmeter dan mengalikannya dengan batas ukur yang
dipilih. Sebagai contoh, perhatikan ilustrasi
Gambar 6.34
.
Apabila batas ukur yang di pilih 15 V, maka nilai tegangan
listrik yang terukur oleh voltmeter adalah
(12/15) x 15 V = 12 V
atau
(4/5) x 15 V = 12 V
Mengukur Tegangan
Untuk mengukur tegangan hubungkan volt meter pada
komponen yang tegangannya akan diukur. Hubungan
demikian merupakan hubungan paralel. Terminal negatif
meter harus dihubungkan ke sisi negatif dari rangkaian dan
terminal positif meter harus dihubungkan ke sisi positif rang-
kaian.
Gambar 6.35
memperlihatkan sebuah voltmeter yang
dihubungkan untuk mengukur tegangan pada resistor.
Gambar 6.34
Pembacaan skala voltmeter
.
Gambar 6.35
Contoh Hubungan Voltmeter untuk mengu-
kur tegangan pada rangkaian sederhana.
Pembacaan Nilai Tegangan Listrik
pada Voltmeter
Sumber: Dok. Penulis.
170
IPA SMP
Kelas IX
Kata-kata IPA
Daya listrik
Energi
Kilo watt Jam
Gambar 6.36
Cara menghitung daya listrik sebuah radio
tape.
Bila kamu memiliki sebuah radio tape, maka kamu harus
menyisihkan sebagian uang sakumu untuk membeli baterai
yang dibutuhkan radio kesenanganmu tersebut, karena
energi listrik yang dihasilkan baterai yang digunakan oleh
radio tape lama-kelamaan akan semakin habis, sehingga
kamu perlu menggantinya. Berapa sebenarnya daya listrik
yang dibutuhkan radiomu itu? Lakukan kegiatan penyeli-
dikan di bawah ini.
1
3
2
1
Daya dan Energi Listrik
Berapa besar daya yang dibutuh-
kan untuk menghidupkan sebuah
radio tape?
Kegiatan 6.6
E
Apa yang kamu lakukan?
1. Keluarkan baterai dari sebuah radio tape.
Hubungkan satu ujung kabel kesatu ke baterai tersebut
dengan bantuan selotip atau karet gelang.
2. Hubungkan ujung lain kabel tersebut pada salah satu
sambungan baterai dengan benar pada radio tersebut.
Hubungkan satu ujung kabel kedua pada salah satu
terminal amperemeter dan ujung yang lain ke baterai.
3. Gunakan kabel ketiga untuk menghubungkan terminal
lain amperemeter tersebut ke sambungan baterai yang
lain pada radio tersebut.
4. Hidupkan radio itu dan ukurlah arus tersebut dengan
mencatat penunjukkan jarum amperemeter tersebut.
5. Tentukan tegangan baterai yang digunakan. Apabila
digunakan dua baterai seri, jangan lupa menjumlahkan
tegangan kedua baterai tersebut untuk mendapatkan
tegangan total.
Analisis
1. Gunakan tegangan dan arus untuk menghitung daya
listrik dalam watt.
2. Akankah kamu mengharapkan penggunaan daya
berubah bila radio itu dihidupkan pada volume suara
yang berbeda? Jika memungkinkan, cobalah ini. Kapan
penggunaan daya paling besar?
Bab 6
Kelistrikan
171
Apa yang kamu pikirkan pada saat mendengar kata
daya?
Daya memiliki banyak arti yang berbeda. Pada Bab
Energi dan Usaha, kamu membaca bahwa daya adalah ke-
mampuan melakukan usaha. Listrik dapat melakukan usaha
untuk kita. Energi listrik dengan mudah diubah menjadi
jenis energi lain. Sebagai contoh, daun-daun sebuah kipas
angin dapat berputar dan mendinginkan kamu pada saat
energi listrik diubah menjadi energi mekanik. Setrika listrik
mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Daya listrik
adalah laju energi listrik diubah menjadi bentuk energi
lain.
Tiap alat listrik yang berbeda menggunakan energi yang
berbeda. Alat-alat listrik sering diiklankan dengan menun-
jukkan pemakaian dayanya, yang bergantung pada jumlah
energi yang dibutuhkan tiap-tiap alat tersebut untuk men-
jalankannya. Elemen pemanas listrik dalam setrika listrik
dan pemasak air listrik memiliki daya listrik besar. Namun,
alat-alat tersebut tidak dihidupkan terus-menerus. Alat-alat
yang dihidupkan lama bahkan sering terus-menerus, seperti
almari es, umumnya menggu-nakan lebih banyak energi.
Tabel 3.1
menunjukkan kebu-tuhan daya dari beberapa alat
listrik, dan
Gambar 6.37
menunjukkan sebuah label dengan
informasi daya.
Daya Listrik
Gambar 6.37
Kebanyakan alat listrik memiliki label yang menunjuk-
kan berapa banyak daya yang digunakan.
172
IPA SMP
Kelas IX
Daya listrik dinyatakan dalam satuan
watt
(W) atau
kilowatt
(kW). Jumlah daya yang digunakan oleh sebuah
alat listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan kuat
arus listriknya, dan dapat dihitung dengan cara mengalikan
beda potensial dengan arus.
P = V
x
I
Satu watt
daya dihasilkan apabila arus satu ampere
mengalir melalui suatu rangkaian dengan beda potensial
satu volt. Perhatikan lagi
Tabel 6.1
. Alat listrik manakah
yang memerlukan daya listrik paling besar untuk menjalank-
annya? Kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan
memperhatikan jumlah watt yang tertulis untuk alat tersebut
pada kolom penggunaan daya.
Penghitungan Daya
dimana: P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
I = arus listrik (ampere)
Tabel 6.1 Energi yang Digunakan oleh Alat-alat Listrik Rumah Tangga
Alat Listrik
Lama Pemakaian
Penggunaan
Penggunaan
(Jam/hari)
Daya (watt)
Energi(kWh/hari)
Pengering rambut
0,25
1000
0,25
Oven microwave
0,50
700
0,35
Stereo
2,5
109
0,27
Almari es/freezer
10,00
615
6,15
Televisi (berwarna)
3,25
200
0,65
Lampu-pijar 100-watt
6
100
0,60
Lampu neon 40-watt
1
40
0,04
Contoh soal di bawah ini menunjukkan kepada kamu
bagaimana menghitung penggunaan daya listrik untuk suatu
alat listrik. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan mudah
jika kamu mengetahui harga-harga arus dan tegangan.
Bab 6
Kelistrikan
173
Contoh Soal:
Pada sebuah kalkulator mengalir arus sebesar 0,01 A. Kalkulator tersebut bekerja dengan
beda potensial 9 V. Berapakah daya yang digunakan kalkulator tersebut?
Langkah-langkah Pemecahan Masalah:
1. Apa yang diketahui?
arus,
I
= 0,01 A beda potensial,
V
= 9 V
2. Apa yang tidak diketahui?
daya,
P
3. Memilih persamaan.
P
=
V
x
I
4. Pemecahan:
P
= 9 V x 0,01 A = 0,09 W
Kerjakanlah soal-soal berikut ini untuk melatih penghitungan daya.
Soal-soal Latihan
1. Sebuah lampu bekerja dengan arus sebesar 0,625 A dan beda potensial 220 V. Berapakah
daya yang digunakan lampu tersebut?
2. Sebuah kompor listrik menggunakan daya 500 W, bekerja pada sumber tegangan adalah
220 V. Berapakah besar arus yang mengalir melalui kompor tersebut?
3. Setrika listrik adalah salah satu pengguna daya listrik utama di rumah-tangga. Apabila
setrika listrik itu menggunakan daya 600W dan dihubungkan pada tegangan 220 V,
berapakah arus yang mengalir di dalam seterika listrik itu?
4. Arus yang mengalir melalui sebuah lampu-pijar adalah 0,75 A dan beda potensial antara
ujung-ujung lampu tersebut 100 V. Berapakah besar daya yang dibutuhkan oleh lampu
tersebut?
5. Berapa besar arus yang mengalir melalui sebuah lampu 100 W, apabila lampu itu
dihubungkan pada sumber tegangan 220 V?
Penggunaan Matematika
174
IPA SMP
Kelas IX
Energi Listrik
Mengapa hemat energi merupakan sikap hidup yang
perlu ditumbuhkan? Hampir semua energi listrik dihasilkan
dari sumber daya alam, yang terbatas jumlahnya. Energi lis-
trik tidak gratis, kamu harus membayar untuk mendapatkan
energi listrik. Seluruh listrik yang digunakan di rumahmu
diukur dengan alat yang disebut meter listrik.
Kamu mungkin pernah memperhatikan bahwa meter
listrik di rumahmu memiliki piringan yang berputar cepat
pada saat kamu banyak menggunakan listrik dan berhenti
pada saat tidak ada pemakaian listrik. Jumlah energi lis-
trik yang kamu pergunakan bergantung pada daya yang
dibutuhkan oleh alat-alat listrik di rumahmu dan berapa
lama alat listrik itu digunakan. Sebagai contoh, kamu dapat
menghitung jumlah energi yang digunakan sebuah almari es
dalam satu hari dengan mengalikan daya yang dibutuhkan
dengan jumlah waktu almari es itu menggunakan daya.
Satuan energi listrik adalah
joule
(J)
kilowatt-jam
(kWh). Satu joule sama dengan satu watt (W) daya yang
digunakan selama satu detik. Satu kilowatt-jam sama dengan
1000 watt daya yang digunakan selama satu jam. Perusahaan
listrik memberikan rekening tagihan kepadamu setiap bulan
untuk tiap kilowatt-jam daya yang kamu gunakan. Kamu
dapat menghitung besar tagihan itu dengan mengalikan
jumlah energi yang dipakai dengan harga tiap kilowatt-jam.
Tabel 6.2
menunjukkan beberapa contoh biaya menjalankan
alat-alat listrik.
Pengering
Stereo
TV Berwarna
Rambut
Rata-rata daya dalam watt (watt) 1.000 109
200
Jam penggunaan tiap hari (jam) 0,25 3
2,5
Jam penggunaan tiap bulan (jam) 7,5
90
75
Watt-jam tiap bulan(watt-jam)
7.500 9.810 15.000
Penggunaan kWh tiap bulan(kWh) 7,5 9,81 15
Tarif per kWh (Rp) 200
200
200
Rekening per bulan (Rp) 1,500
1862
3.000
Tabel 6.2 Energi yang Digunakan Alat-alat Rumah-tangga
energi = daya
x
waktu
kWh = kW x h
W = P
x
t
Bab 6
Kelistrikan
175
1. Apakah daya listrik itu?
2. Sebuah televisi menggunakan arus 3 A pada tegangan 220 V. Televisi
itu dihidupkan selama 2 jam. Hitunglah daya yang digunakan dalam
kW dan energi digunakan dalam kWh.
3.
Berpikir Kritis:
Berdasarkan data pada
Tabel 3-2
berapa kWh energi yang akan
dibutuhkan untuk menikmati sistem suara stereo setiap hari untuk bulan Mei? Berapa
rekening listrik yang harus dibayar bila tarif tiap kWh adalah Rp 200,-?
Penghitungan Energi Listrik
Contoh Soal
Sebuah lemari es adalah salah satu pengguna daya listrik utama di rumah-tangga.
Apabila lemari es ini menggunakan 300 W dan dijalankan 20 jam tiap hari, berapa banyak
energi (dalam kWh) digunakan dalam satu hari? Bila tarif listrik per kWh Rp. 500. Berapakah
rekening listrik yang harus dibayar selama 1 bulan?
Langkah-langkah Pemecahan-Masalah:
1. Apakah yang diketahui?
daya,
P
= 300 W = 0,3 kW
waktu,
t
= 20 jam
2. Apakah yang tidak diketahui?
energi,
E
3. Memilih persamaan.
E
=
P
x
t
4. Pemecahan:
E
= 0,3 kW x 20 jam = 6 kWh
Jadi rekening listrik = 6 x 30 x Rp. 500,- = Rp. 90.000,-
Soal Latihan
Sebuah lampu-pijar 100W dihidupkan selama 5,5 jam. Berapa kilowatt-jam energi
yang digunakan?
Penggunaan Matematika
Intisari Subbab
176
IPA SMP
Kelas IX
1. Disebabkan muatan-muatan listrik di
dalam sebuah benda
2. mengerjakan gaya pada suatu muatan
listrik
3. suatu bahan dimana elektron mudah
bergerak dengan mudah
4. suatu alat yang digunakan untuk
mendeteksi muatan listrik
5. lintasan tertutup dimana elektron
mengalir
A. Muatan Listrik
1. Listrik statis merupakan kumpulan muatan-muatan listrik di dalam suatu benda
2. Di dalam konduktor listrik elektron mudah bergerak bila ujung-ujung konduktor di
hubungkan dengan sumber tegangan sedangkan di dalam isolator tidak.
3. Sebuah elektroskop terdiri dari dua daun logam yang digantung di dalam suatu
tabung yang bergerak bila dialiri muatan.
4. Petir terjadi ketika elektron-elektron di bagian bawah awan mengalir di antara awan
dan tanah yang bermuatan positif.
B. Arus Listrik
5. Energi potensial yang tersimpan di dalam sebuah elektron berkurang selama elektron
mengalir di dalam rangkaian
6. Sel kering (baterei) menghasilkan beda potensial di dalam suatu rangkaian sehingga
menyebabkan elektron mengalir.
7. Hukum menyatakan bahwa
V = I R
8. Arus mengalir dalam satu lintasan di dalam rangkain seri. Di dalam rangkaian pararel
arus terpecah ke dalam setiap cabang di dalam rangkaian.
C. Daya dan Energi Listrik
9. Daya listrik menyatakan besarnya energi yang dialirkan setiap satuan waktu.
10. kilowatt-jam sama dengan 1000 watt daya yang digunakan selama satu jam.
Pasangkan Kata-kata IPA berikut dengan
pernyataan di bawahnya.
a. Rangkaian
i. kilowatt-jam
b. Konduktor
j. Hukum Ohm
c. Arus
k. Petir
d. Sel Kering
l. Beda Potensial
e. Medan listrik
m. Resistansi
f. Daya listrik
n. Rangkaian seri
g. Elektroskop
o. Listrik statis
h. isolator
p. Sel basah
Rangkuman
Evaluasi
Reviu Perbendaharaan Kata
Bab 6
Kelistrikan
177
6. dua plat terbuat dari logam atau campuran
logam berbeda dalam larutan elektrolit.
7. Menahan aliran elektron di dalam
konduktor
8. Terjadi bila elektron mengalir di antara
awan dan bumi.
9. Energi listrik yang dikonversikan ke
bentuk
energi lain tiap satuan waktu
10. Mengkaitkan tegangan dengan resistansi
dan arus
Pengecekan Konsep
Pilihlah kata atau ungkapan untuk melengkapi
kalimat atau jawaban pertanyaan tersebut.
11. Suatu benda menjadi bermuatan positif
apabila benda itu ....
a. kehilangan elektron-elektron
b. kehilangan proton-proton
c. menerima elektron-elektron
d. menerima neutron-neutron
12. Apabila dua muatan negatif didekatkan
satu sama lain, dua muatan itu akan ....
a. tolak-menolak
b. tarik-menarik
c. tidak tarik-menarik atau tolak
menolak
d. pengosongan ke tanah
13. Apabila sebuah atom kehilangan sebuah
elektron, maka atom itu akan
a. bermuatan positif
b. bermuatan negatif
c. tetap netral
d. menjadi isotop
14. Seb
uah contoh isolator yang baik
adalah
a. tembaga
b. kayu
c. perak
d. air garam
15. Menghubungkan suatu benda bermuatan
ke Bumi dengan maksud mengosongkan
muatan benda itu ke dalam Bumi
disebut
a. p emuatan
b. engaliran
c. pentanahan
d. induksi
16. Petir menunjukkan suatu pengo-songan
....
a. proton
b. elektron
c. neutron
d. inti atom
17. Listrik statis
bergerak dari satu tempat ke
tempat lain karena..
a. elektron-elektron tertarik ke
elektron-elektron lain
b. energi potensial tertarik ke
energi kinetik
c. elektron-elektron tertarik
kekutub magnetik alamiah Bumi
d. elektron-elektron tertarik ke muatan-
muatan positip
18. Suatu rangkaian listrik memerlukan ....
a. suatu sumber elektron, suatu jalan
untuk elektron-elektron, dan suatu
sakelar tertutup
b. suatu sumber proton, suatu jalan
untuk elektron-elektron, dan suatu
sakelar tertutup.
c. suatu sumber proton, suatu
jalan
elektron, dan suatu
s a k e l a r
terbuka
d. suatu sumber elektron, suatu jalan
untuk elektron-elektron, dan suatu
sakelar terbuka
178
IPA SMP
Kelas IX
19. Perbedaan energi potensial per unit
muatan antara dua elektrode diukur
dalam ....
a. ampere
b. coulomb
c. ohm
d. volt
20. Perbedaan energi yang dibawa elek-
tron-elektron pada titik-titik berbeda
dalam suatu rangkaian akan menen-
tukan.......
a. tegangan
b. tahanan
c. arus
d. daya
Pemahaman Konsep
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini dalam buku catatanmu dengan meng-
gunakan kalimat lengkap.
21. Sebutkan perbedaan listrik statis dan
listrik dinamis.
22. Apak
ah perbedaan elektron-elektron
konduktor dan elektron-elektron
isolator?
23. Apakah yang menyebabkan elek-
tron-elektron mengalir melalui suatu
rangkaian?
24. Bagaimanakah terjadinya petir?
25. Bagaimanakah hubungan antara
hambatan dan beda potensial den-
gan besar arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian?
Berpikir Kritis
26.
Penangkal petir merupakan
konduktor yang dihubungkan ke
tanah dan diletakkan di atas atap
bangunan. Bagaimanakah penangkal
petir tersebut melindungi bangunan
dari petir?
27.
Jelaskan bagaimana sebuah elek-
troskop dapat digunakan untuk
mengenali suatu benda bermuatan
negatif!
28. Seb
uah mobil mainan mempunyai
arus 1,5 A dan mempunyai hambatan
2 ohm. Berapakah tegangan yang
dibutuhkan oleh mainan itu?
29. Arus yang mengalir melalui sebuah
alat listrik yang dihubungkan ke
sumber 220 V adalah 1 A. Berapa
kilowatt-jam energi listrik yang digu-
nakan alat tersebut selama 4 jam?
30. Kamu diminta untuk menghu-bung-
kan sebuah pesawat stereo, sebuah
televisi, sebuah tape, dan sebuah
lampu dalam satu rangkaian. Rang-
kaian manakah yang akan kamu
pilih, paralel atau seri? Bagaimana
kamu dapat mencegah suatu ke-
bakaran akibat hubungan singkat?
Jelaskan jawabanmu.
31. Berm
ain sepakbola dan berdiri di
bawah pohon tinggi selama hujan
bercampur petir adalah berbahaya.
Mengapa kegiatan ini berbahaya
pada saat ada petir?
Bab 6
Kelistrikan
179
Pengembangan Keterampilan
1.
Penginterpretasian data:
Perhatikan
pemakaian daya alat-alat listrik pada
Tabel 6-2
dan hitunglah arus yang
digunakan tiap-tiap alat dari sumber
220V. Alat manakah menyerap arus
paling banyak?
2.
Pengklasifikasian :
Buat suatu daftar
10 alat listrik yang pernah kamu lihat.
Klasi
fi
kasikan alat-alat tersebut menurut
jenis sumber arusnya.
3.
Merancang Eksperimen
:
Rancang-
lah sebuah eksperimen untuk menguji
perubahan arus dan tegangan dalam
suatu rangkaian apabila baterei dengan
tegangan yang sama dirangkai secara seri.
Apakah hipotesismu? Identi
fi
kasi yang
mana diantara arus tegangan, dan jenis
rangkaian yang merupa-kan variabel
bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol.
Bab 6
Kelistrikan
180